Bhayangkara, Polisi di Jaman Majapahit
MUSEUM Kepolisian Negara Republik Indonesia menawarkan penelusuran sejarah kepolisian Negara Republik Indonesia melalui sentuhan galeri sehingga tanpa terasa membawa para pengunjung pada alam kepolisian masa lalu hingga masa kini. salah satunya, bisa kita saksikan di Ruang Sejarah, yang berada di lantai satu bangunan museum.
Di Ruang Sejarah Museum Polri, terdapat beberapa diorama penting menggambarkan peristiwa-peristiwa penting dalam perjalanan dan kiprah institusi Polri. Diorama pertama, berada di sudut paling kanan ruangan, berjudul Diorama Bhayangkara. Pada jaman kuno, sebelum kedatangan bangsa-bangsa barat, kerajaan di nusantara sudah mempunyai lembaga yang menjalankan fungsi kepolisian, walaupun belum merupakan kepolisian modern.
Salah satunya adalah pasukan Bhayangkara di bawah pimpinan Mahapatih Gadjah Mada dari Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit mempunyai beberapa lembaga pemerintahan sebagai kelengkapan untuk membantu Raja dalam melaksanakan pemerintahan. Adapun lembaga-lembaga tersebut antara lain Sapta Dharma Putra, Bhayangkara, Ratu Agabaya dan Jalanid.
Pasukan Bhayangkara sendiri adalah pasukan yang terdiri dari prajurit-prajurit pilihan. Pada awal pembentukannya, hanya terdiri dari 15 orang yang dikepalai oleh Patih Gadjah Mada. Adapun tugas utama pasukan Bhayangkara dalah menjaga ketentraman, ketertiban, penegakan peraturan sekaligus sebagai pengawal pribadi raja dan Kerajaan Majapahit.
Kemudian dalam perkembangannya, pasukan Bhayangkara juga mengemban tugas menegakkan peraturan perundang-undangan kerajaan serta pengawasan perdagangan. Inilah cikal bakal fungsi kepolisian dan ekamanan di Indonesia yang lahir sejak zaman kerajaan-kerajaan kuno.
Di Ruang Sejarah Museum Polri, terdapat beberapa diorama penting menggambarkan peristiwa-peristiwa penting dalam perjalanan dan kiprah institusi Polri. Diorama pertama, berada di sudut paling kanan ruangan, berjudul Diorama Bhayangkara. Pada jaman kuno, sebelum kedatangan bangsa-bangsa barat, kerajaan di nusantara sudah mempunyai lembaga yang menjalankan fungsi kepolisian, walaupun belum merupakan kepolisian modern.
Salah satunya adalah pasukan Bhayangkara di bawah pimpinan Mahapatih Gadjah Mada dari Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit mempunyai beberapa lembaga pemerintahan sebagai kelengkapan untuk membantu Raja dalam melaksanakan pemerintahan. Adapun lembaga-lembaga tersebut antara lain Sapta Dharma Putra, Bhayangkara, Ratu Agabaya dan Jalanid.
Pasukan Bhayangkara sendiri adalah pasukan yang terdiri dari prajurit-prajurit pilihan. Pada awal pembentukannya, hanya terdiri dari 15 orang yang dikepalai oleh Patih Gadjah Mada. Adapun tugas utama pasukan Bhayangkara dalah menjaga ketentraman, ketertiban, penegakan peraturan sekaligus sebagai pengawal pribadi raja dan Kerajaan Majapahit.
Kemudian dalam perkembangannya, pasukan Bhayangkara juga mengemban tugas menegakkan peraturan perundang-undangan kerajaan serta pengawasan perdagangan. Inilah cikal bakal fungsi kepolisian dan ekamanan di Indonesia yang lahir sejak zaman kerajaan-kerajaan kuno.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar