Selasa, 16 Desember 2014

@Beberapa Alutsista Canggih Milik TNI @

 
 
 

Tank Leopard 2 Revolution

        

tank-leopard-2-revolution.jpg
Main Battle Tank Leopard 2 Revolution
 
Tank Leopard 2 Revolution adalah jenis Tank kelas berat ( Main Battle Tank ) yang merupakan salah satu varian terbaru dari Leopar 2 hasil pengembangan dari varian Tank Leopard 2A4. Tank Leopard Revolution merupakan hasil garapan pabrik senjata berat Rheinmetall, Jerman, yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2010, dan menurut military-today.com sering juga disebut sebagai Leopard 2A4 Evolution. Leopard 2A4 sendiri adalah salah satu varian Leopard 2 yang paling banyak diproduksi dan dipakai dibanyak negara dalam jumlah banyak.
Dari segi tampilan, memang ada perbedaan antara Leopard 2A4 dengan Leopard Revolution. Yang menonjol adalah perbedaan pada kubah meriamnya. Varian Revolution memiliki kubah meriam yang sisinya bersudut miring dan tajam, sementara Leopad 2A4 kubahnya masih berbentuk kotak. Untuk kemampuan bertempur kedua varian ini pun berbeda. Untuk Leopard 2A4 yang dikembangkan di tahun 1980an berangkat dari konsep peperangan era itu yaitu perang terbuka melawan Blok Timur Uni Soviet di medan terbuka. Sementara Leopard Revolution sebagai generasi tahun 2000 dirancang untuk meladeni peperangan yang pada praktiknya justru paling banyak dijalani negara-negara Barat saat ini yaitu perang gerilya dan perang kota.
Pengembangan paling nyata pada Leopard Revolution adalah pada perangkat proteksinya, yang menggunakan lapisan komposit Advanced Modular Armor Protection ( AMAP ). Lapisan pelindung ini terdiri atas materi nanokeramik serta titanium dan baja alloy, yang diklaim memberikan kemampuan perlindungan yang jauh lebih baik. Karena sifatnya yang modular alias bisa dibongkar pasang, pengguna bisa memilih variasi kemampuan proteksi sesuai kebutuhan, seperti untuk menangkal granat berpeluncur roket ( RPG ) atau untuk peledak improvisasi ( IED ). Dengan sifat modularnya itu pula, apabila ada lapisan proteksi rusak karena dihajar serangan musuh, perangkat itu bisa dibongkar untuk diganti baru. Dengan tambahan lapisan proteksi itu bobot Tank Leopard Revolution bertambah menjadi lebih kurang 60 ton, dibandingkan varian 2A4 yang sekitar 57 ton.
Untuk persenjataan, Leopard Revolution menggunakan senjata utama meriam yang sama dengan 2A4 yaitu meriam L44 smoothbore kaliber 120 mm. Meriam ini bisa menggunakan semua varian peluru standar NATO, dan tanknya mampu membekal 42 butir peluru. 15 peluru dalam kondisi siap tembak tersimpan dikubah meriam, sementara sisanya tersimpan di bagian dalam bodi. Untuk tambahan daya gempur dan bela diri ringan, Tank ini juga dilengkapi senapan mesin berat kaliber 12,7 mm yang dioperasikan secara otomatis menggunakan remote control sehingga awak tank tak perlu nongol keluar untuk mengoperasikannya. Sepucuk senapan mesin kaliber 7,62 juga terpasang sejajar dengan meriam.
Data teknis Leopard 2 Revolution
  • Masuk tugas : 2010
  • Awak : 4 orang ( komandan, pengemudi, juru tembak, juru muat peluru )
  • Bobot : 60 ton
  • Panjang keseluruhan : 9,7 meter
  • Panjang bodi : 7,7 meter
  • Lebar : 3,7 meter
  • Tinggi : 2,5 meter
  • Meriam : 120 mm smoothbore
  • Senapan mesin : 1 x 12,7 mm, 1 x 7,62 mm
  • Pengaturan sudut tinggi tembak : -9 hingga 20 derajat
  • Sudut putar meriam : 360 derajat
  • Mesin : MTU MB-837 Ka501 diesel turbocharge, 1.500 tenaga kuda
  • Jarak jangkau operasi : 500 km
Kemampuan jelajah medan :
  • Halangan vertikal : 1,15 meter
  • Parit : 3 meter
  • Kemampuan masuk air spontan : 1 meter
  • Kemampuan masuk air dengan tambahan perangkat : 4 meter
 

RPP Bengpuspal AD : Ranpur Produk Indonesia

Belajar dari pengalaman di embargonya suku cadang Alutsista oleh negara produksi luar negeri, untuk dapat dipergunakan TNI dalam menjalankan keamanan dalam negeri, dan untuk menghapus ketergantungan akan Alutsista dari luar, dan dalam rangka menuju kemandirian dalam pengadaan Alutsista buatan dalam negeri, serta pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) perancangan Peralatan Ranpur TNI, dalam wadah organisasi di bawah naungan Dephan dan Universitas Indonesia melaui Bengkel Pusat Peralatan Direktorat Peralatan TNI-AD (Bengpuspal AD) di Bandung, menciptakan prototipe RPP (Ranpur Pengangkut Personel). RPP dengan chasis dan axle dari Land Rover serta body armoured steel yang merupakan hasil kerjasama antara Balitbang Dephan, Fakultas Teknik UI mendesain bersama dan urusan pengerjaannya diserahkan ke Bengpuspal TNI-AD dan selesai dikerjakan pada tahun 2003.
Ini adalah ranpur ketiga yang telah diproduksi Bengpuspal AD, yang pertama pada tahun 1982 meluncur Ranpur Ahmad Yani yang telah mendapat predikat " Battle Proven " karena telah beroperasi di Timor timur, dan yang kedua adalah ranpur Nanggala yang juga dikirim ke medan operasi di Aceh menghadapi separatis GAM.
Ranpur ini telah diuji lapangan untuk mengejar kemampuan jelajah dinamis dan dirancang berdasarkan permintaan TNI akan kendaraan tempur yang taktis buat mengangkut pasukan ke medan operasi. Karena tidak adanya respon lanjut dari TNI, maka prototipe rantis ini seperti hilang infomasi lanjutnya.
rpp-4x4.jpg
Spesifikasi RPP Bengpuspal AD
  • Awak : 10 pasukan
  • Panjang : 4.715 mm
  • Lebar : 2.045 mm
  • Tinggi : 2.390 mm
  • Berat kotor : 4.000 kg
  • Berat kosong : 3.000 kg
  • Kapasitas Tangki : 90 Liter
  • Kecepatan : 80 km/jam
  • Jarak jelajah : lebih 400 km
  • Mesin : Isuzu 4JB IT Diesel Turbo Charge, 4 silinder

LVT 7A1 : Tank Amphibi TNI AL

Tank LVT 7A1 merupakan Tank amphibi jenis Landing Vehicle Track ( LVT ), untuk pengoprasianya Tank ini membutuhkan 3 awak terdiri dari Danran ( Komandan Kendaran ), pengemudi dan penembak. Serta mampu mengangkut 21 personil bersenjata lengkap. Korps Marinir saat ini memiliki 10 unit LVT 7A1 yang berkedudukan di Batalyon Kavaleri 2 Korps Marinir di Cilandak, Jakarta Selatan.
Tank LVT 7A1 mulai memperkuat Korps marinir TNI AL pada tanggal 7 Desember 2009, yang merupakan program hibah 35 unit dari korea selatan, 25 unit sisanya masih terkendala oleh perijinan dari amerika selaku produsen asli tank ini. Tank LVT 7A1 merupakan tank buatan tahun 1983 dan khusus untuk yang akan didatangkan ke indonesia telah mendapatkan Over haul dari pihak Korea selatan, dalam paket hibah tersebut pihak korea selatan juga menyertakan suku cadang untuk perawatan selama 20 tahun kedepan, tetapi untuk persenjataannya korea selatan tidak menyertakanya dalam hibah, sehingga TNI menggandeng PT PINDAD untuk mempersenjatai Tank tersebut.

tank-lvt-7a1.jpg
lvt-7a1.jpg
Spesifikasi LVT-7A1
  • Pabrik : FMC Corp. ( BAE Systems Land and Armanet ) USA
  • Panjang : 7,99 m
  • Lebar : 3,27 m
  • Tinggi : 3,26 m
  • Berat Tempur : 23,9 ton
  • Awak : 3 kru 21 pasukan
  • Mesin : Cummins VT-400 daya 400 HP
  • Kecepatan jelajah : 43 km/jam
  • Kecepatan renang : 12 km/jam
  • Kapasitas BBM : 647 liter
  • Jarak jelajah : 480 km
  • Senjata : SMB kaliber 12,7 mm atau AGL kaliber 40 mm produksi Pindad

MLRS ASTROS II: Rudal Artileri TNI AD

MLRS ASTROS II
Artillery Saturation Rocket System atau lebih dikenal dengan sebutan ASTROS II adalah sistem peluncur roket multi-laras atau MLRS ( Multiple Launch Rocket System ) yang diproduksi oleh perusahaan Avibras, Brasil. Sistem ini mampu menembakkan roket dengan kaliber 127 mm sampai 300 mm. Astros II dikembangkan dengan basis kendaraan Tectran VBT-2028 6x6 yang memiliki mobilitas tinggi pada berbagai kondisi medan. Astros II biasanya dikelompokkan dalam baterai artileri yang terdiri dari 13 kendaraan diantaranya.
  • 6 unit kendaraan peluncur roket
  • 6 unit truk pembawa roket
  • 1 unit kendaraan yang dilengkapi radar dan system kontrol penembakan
Astros II sudah digunakan oleh Angkatan Darat Brasil sejak tahun 1983. Selain Brasil ASTROS II juga digunakan oleh Angkatan Darat Bahrain, Indonesia, Iraq, Malaysia, Qatar dan Saudi Arabia. Untuk perencanaan hingga tahun 2020, Avibras tengah mengembangkan Astros AV-300 MT dengan kemampuan meluncurkan berbagai jenis rudal jelajah yang memiliki jangkauan tembak hingga 300 km. Unit Astros generasi baru ini memungkinkan pasukan Angkatan Darat untuk mengintegrasikannya dengan sistem senjata pertahanan udara.
ASTROS II memiliki beberapa varian diantaranya :
  • SS-30. Dengan kemampuan menampung muatan roket sebanyak 32 unit dengan kaliber 127 mm, jangkauan tembak 9 km sampai 30 km.
  • SS-40. Dengan muatan 16 unit roket dengan kaliber 180 mm, jangkauan tembak 15 km sampai 35 km.
  • SS-60. Dengan muatan roket sebanyak 4 unit kaliber 300 mm, jangkauan tembak 20 km hingga 60 km.
  • SS-80. Dengan muatan 4 unit roket kaliber 300 mm, jangkauan tembak 22 km hingga 90 km.
  • SS-150. Dengan muatan 4 unit roket kaliber 300 mm, jangkauan tembak 29 km sampai 150 km.
  • AV-300 MT. Khusus untuk meluncurkan rudal jelajah dengan daya jangkau 300 km (dalam tahap pengembangan)
MLRS ASTROS II milik TNI Angkatan Darat
MLRS ASTROS II milik TNI AD
Spesifikasi unit kendaraan ASTROS II
  • Bobot : 10.000 kg
  • Panjang : 7 meter

AIM-9 Sidewinder: Rudal pertempuran Udara

aim-9-sidewinder.jpg
AIM-9 Sidewinder adalah sebuah rudal udara ke udara ( Air to Air ) yang memiliki jangkauan pendek, Rudal ini mengandalkan infra sebagai alat pemandunya. AIM-9 Sidewinder merupakan Rudal buatan Amerika Serikat yang paling populer di dunia, dan menjadi senjata standar bagi pesawat tempur buatan negara-negara NATO atau negara sahabat Amerika seperti Indonesia yang menggunakan Rudal ini untuk mempersenjatai pesawat tempur F-16, F-5, dan Hawk. Versi terbaru dari rudal ini adalah AIM-9X yang mempersenjatai pesawat tempur generasi terbaru.

F-5E Tiger II : Buru Sergap Skadron 14 TNI AU

f5-3.jpg
f-5e-tiger.jpg Pesawat F-5E Tiger II merupakan Pesawat Buru Sergap TNI AU, Pesawat ini sebenarnya lumayan populer dan banyak digunakan di negara-negara Eropa, Timur Tengah, dan Asia. Terutama negara-negara sahabat AS. Karena memang, pesawat ini dilahirkan untuk memenuhi kebutuhan Pesawat Tempur negara-negara sekutu AS dalam NATO dan SEATO. Di tanah kelahirannya sendiri, jet buatan pabrikan Northrop ini malah tak begitu banyak digunakan. Sedangkan di indonesia pesawat F-5E Tiger II merupakan pesawat buru sergap yang sudah memperkuat TNI AU sejak tahun 1980 dan ditempatkan di skadron 14 Lanud Iswahyudi, madiun yang terdiri dari 12 unit F-5E (kursi tunggal) dan 4 unit F-5F (kursi ganda)
f5e.jpgSpesifikasi
  • Awak: 1 orang (F-5E), 2 orang (F-5F)
  • Panjang: 14.45 m
  • Bentang sayap: 8.13 m
  • Luas sayap: 17.28 m²
  • Tinggi: 4.08 m
  • Berat Kosong: 4.349 kg
  • Max takeoff weight: 11.187 kg
  • Mesin: 2× General Electric J85-GE-21B turbojet
  • Daya dorong: 3,500 lbf (15.5 kN) per mesin
  • Daya dorong dengan afterburner: Masing-masing 5,000 lbf (22.2 kN)
  • Kapasitas tangki internal: 2,563 L
  • Kapasitas tangki eksternal: 1,040 L per tanki, mampu membawa hingga 3 tanki
  • Kecepatan maksimum: 1,060 mph, 1,700 km/jam, mach 1.6
  • Jangkauan: 870 mi, 1,405 km
  • Jangkauan maksimum: 2,310 mi, 3,700 km
  • Ketinggian maksimum: 51,800 ft (15,800 m)
  • Kecepatan menanjak: 34,400 ft/min (175 m/detik)
Persenjataan
  • Gun: 2× 20 mm (0.787 in) Pontiac M39A2 cannons in the nose, 280 rounds/gun
  • Hardpoints: 2× wing-tip AAM launch rails, 4× under-wing & 1× under-fuselage pylon stations holding up to 7,000 lb (3,200 kg) of payload
  • Rockets:
    2x LAU-61/LAU-68 rocket pods (each with 19x /7x Hydra 70 mm rockets, respectively)
    2x LAU-5003 rocket pods (each with 19x CRV7 70 mm rockets)
    2x LAU-10 rocket pods (each with 4x Zuni 127 mm rockets)
    2x Matra rocket pods (each with 18x SNEB 68 mm rockets)
  • Rudal :
    Air to Air:
    4× AIM-9 Sidewinders atau 4× AIM-120 AMRAAMs
    Udara ke darat :
    2× AGM-65 Mavericks

f-16-dan-sidewinder.jpg

Sukhoi SU-30MK : Pesawat Tempur TNI AU

Sukhoi Su-30 ( kode NATO : Flanker-C ) adalah pesawat tempur yang dikembangkan oleh Sukhoi Rusia pada tahun 1996. Pesawat ini adalah pesawat tempur multi-peran, yang efektif dipakai sebagai pesawat serang darat. Pesawat ini bisa dibandingan dengan F/A-18E/F Super Hornet dan F-15E Strike Eagle Amerika Serikat . Pesawat ini adalah pengembangan dari Su-27 ( flanker B ).
Indonesia ( TNI-AU ) mulai menggunakan keluarga Sukhoi pada tahun 2003 setelah batalnya kontrak pembelian 12 unit Su-30KI pada 1996 . Kontrak tahun 2003 mencakup pembelian 2unit Sukhoi-27 SK dan 2 unit Sukhoi-30 MK senilai 192 juta dolar AS tanpa paket senjata.
sukhoi-su-30-mk.jpg
DATA DAN KARAKTERISTIK
  • Kru: 2
  • Lebar sayap: 14.7 m
  • Tinggi: 6.36 m
  • Luas sayap: 62.0 m²
  • Bobot kosong: 17,700 kg
  • Bobot terisi: 24,900 kg
  • Bobot maksimum lepas landas: 34,500 kg
  • Mesin: 2× AL-31FL low-bypass turbofans
  • Dorongan kering: 7,600 kgf masing-masing Dorongan dengan pembakar lanjut: 12,500 kgf masing-masing Kinerja
  • Laju maksimum: Mach 2.0 (2,120 km/h, 1,320 mph)
  • Jarak jangkau: 3,000 km at altitude
  • Batas tertinggi servis: 17,300m
  • Laju panjat: 230 m/s
  • Beban sayap: 401 kg/m²
  • Dorongan/berat: 1.0
PERSENJATAAN
  • Guns: 1 × GSh-30-1 gun (30 mm caliber, 150 rounds)
  • AAMs: 6 × R-27ER1 (AA-10C), 2 × R-27ET1 (AA-10D), 6 × R-73E (AA-11), 6 × R-77 RVV-AE (AA-12)
  • ASMs: 6 × Kh-31P/Kh-31A anti- radar missiles, 6 × Kh-29T/L laser guided missiles, 2 × Kh-59ME
  • Aerial bombs: 6 × KAB 500KR, 3 × KAB-1500KR, 8 × FAB-500T, 28 × OFAB-250-270

PESAWAT HAWK 100/200 TNI AU

        

pesawat-hawk-tni.jpg
 
Pada thn 1980 negara kita memiliki pesawat Hawk MK-53,yang merupakan pesawat latih yang juga bisa dijadikan pesawat tempur,hingga kini Hawk 53 msh memperkuat tni au yang masuk skuadron 15 lanud Iswahyudi,Madiun.
Menjelang thn 90'an tni kembali membeli pesawat Hawk series yang memeliki kemampuan lebih canggih dibanding serie sbelumnya,pesawat ini adalah Hawk 100/200 yang khusus pesawat yang dipesan tni diberi nama Hawk 109/209.tak tanggung tanggung tni membeli 24 unit,dan ditambah lagi 16 unit,jadi total smuanya tni memiliki 40 unit pesawat Hawk 100/200 yang pada saat itu msh jarang angktan perang negara lain memiliki jumlah sebanyak itu.
Setelah kedatanganya di tanah air pesawat ini kemudian disebar di Skadron 1 Pontianak mengganti pesawat OV-10 Bronco dan Skadron 12 Pekanbaru,menggantikan pesawat A-4 Skyhawk.
 
hawk-tni-au.jpg
 
Hawk 100/200 pernah terjun langsung dalam operasi di indonesia diantaranya:
  • Saat pasca lepasnya Timtim.Saat itu,TNI-AU menggelar satu flight (4 pesawat) Hawk 100/200 di Kupang,NTT.Pada satu kesempatan pilot TNI-AU yang sedang melakukan patroli tempur diperintahkan mencegat sebuah sasaran tak dikenal.Singkat cerita,setelah dikejar diketahui sasaran tak dikenal itu adalah F-18 Hornet.Bahkan dalam aksi dogfight dan kejar-kejaran itu,pilot TNI-AU sempat mengunci (lock-on) jet asal negara tetangga itu.Jika saja perintah tembak dikeluarkan,niscaya Hornet malang itu akan hancur lebur.
  • Saat penggelaran Darurat Militer di Aceh tahun 2003.Hawk 100/200 asal skadron 12 diperintahkan memberikan air cover terhadap flight Hercules yang akan menerjunkan pasukan.Selain itu,flight Hawk juga memberikan air cover terhadap operasi amfibi yang digelar marinir.Dalam semua misi ini,semuanya berlangsung sukses.

Pesawat CN-235 "Tetuka"

        

cn-235-gatotkaca.jpg
CN-235 versi militer
Pesawat CN-235 adalah pesawat terbang angkut turboprop bermesin ganda hasil kerja sama antara PT.Dirgantara Indonesia dengan CASA dari Spanyol . Kerja sama kedua negara dimulai sejak tahun 1980 dan prototype milik Spanyol pertama kali terbang pada tanggal 11 November 1983 , sedangkan prototype milik Indonesia terbang pertama kali pada tanggal 30 Desember 1983. Pesawat CN-235 ini oleh PT.Dirgantara Indonesia yang saat itu masih bernama IPTN diberi sandi "Gatotkaca". Produksi di kedua negara di mulai pada bulan Desember 1986. Varian pertama adalah CN-235 Series 10 dan varian peningkatan CN-235 Seri 100/110 yang menggunakan dua mesin General Electric CT7-9C berdaya 1750 shp bukan jenis CT7-7A berdaya 1700 shp pada model sebelumnya.
Pesawat CN-235 merupakan pesawat primadona dari industri pesawat terbang dalam negeri karna kehadiran pesawat ini sangat banyak diminati oleh negara lain seperti Amerika, Thailand, Turki, Afrika selatan, dll.
Beberapa varian yang diproduksi oleh PT.Dirgantara Indonesia diantaranya :
  • CN-235-10
  • CN-235-110
  • CN-235-220
  • CN-235 MPA
  • CN235-330 Phoenix
Sedangkan karakteristik umum dari pesawat CN-235 adalah :
  • Kru: 2 pilot
  • Kapasitas: sampai 45 penumpang
  • Panjang: 21.40 m
  • Bentang sayap: 25.81 m
  • Tinggi: 8.18 m
  • Area sayap: 59.1 m²
  • Berat Kosong: 9,800 kg
  • Berat Isi: 15,500 kg
  • Maksimum take off: 15,100 kg
  • Tenaga Penggerak: 2 x General Electric CT79 C turboprops, 1,395kW
  • Kecepatan Maksimum: 509 km/jam
  • Jarak: 796 km
  • Daya Menanjak: 542 m/min

Perkuat Kemaritiman, Indonesia Butuh 12 Kapal Selam

Ini demi melindungi aset-aset dan melindungi kedaulatan negara.

ddd
Rabu, 5 November 2014, 18:16
Kapal TNI AL
Kapal TNI AL             
Untuk memperkuat poros kemaritiman, Indonesia membutuhkan 12 kapal selam untuk menjaga teritorial perairan laut. Kepala Staf Angkata Laut (KSAL), Laksamana Marsetio mengatakan, Indonesia sudah saatnya menjadi negara yang benar-benar kuat dalam bidang kemaritiman.
Karena itu, Indonesia harus memiliki kekuatan untuk mengamankan laut yang besar dan melindungi aset-aset demi melindungi kedaulatan negara.

"Visi maritim pemerintah harus menjadi negara dengan kekuatan maritim yang besar," kata Marsetio saat acara pameran internasional produk-produk industri pertahanan Indo Defence di JI expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu 5 November 2014.

Disampaikan Marsetio, saat ini Indonesia baru membeli tiga kapal selam dari Korea Selatan untuk memperkuat poros kemaritiman. Kata dia, dua kapal selam dibangun di Korea Selatan dan satu lagi dibangun di PT PAL, Banyuwangi, Jawa Timur.

"Segitu masih kurang dong. Contoh kita punya kapal selam dua, beli lagi tiga. Rencana 12 buah, jadi masih kurang 7. Frigate minimum kita 16, tapi kita baru 4, semuanya masih kurang," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, visi misi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla adalah memajukan poros kemaritiman. Target paling utama adalah menangani masalah ilegal fishing, sehingga membutuhkan pengamanan yang ekstra ketat di perairan Indonesia. Terutama di perbatasan. (ita
)
              
Helikopter tempur Apache
Helikopter tempur Apache (REUTERS)
 
Peringatan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia ke-69 akan digelar di Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Surabaya, Selasa pekan depan, 7 Oktober 2014.

Pada ajang ini, TNI akan memamerkan kekuatan militernya kepada dunia. Tak terkecuali alat utama sistem persenjataan (Alutsista) teranyar milik TNI AD, AU, AL, bakal dipamerkan. Seperti, helikopter canggih Apache, tank Leopard, F16, kapal LST (Landing Ship Tank) dari PAL, Kapal Fregat (Inggris), dan banyak lagi.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko menjelaskan soal alutsista yang dimiliki TNI saat berkunjung ke studio VIVA One, Rabu kemarin, 1 Oktober 2014. Lihat penjelasan Panglima TNI di video ini.

Panglima TNI mengatakan, beruntung Indonesia memiliki helikopter Apache. Karena menurut Panglima, tidak semua negara bisa membeli helikopter canggih milik Amerika Serikat tersebut.

"Karena memang Amerika sangat selektif. Tidak semua boleh. Karena memang memiliki spesifikasi tercanggih di dunia," kata Panglima TNI. 
 menolak penjualan Leopard 2 ke Indonesia. (Foto: Dok. Kemenhan RI
Ket.Foto: Tank Leopard.
Baku Tembak Aparat Gabungan TNI – Polri dengan Kelompok Kriminal

BTR 80A : Ranpur Amphibi Marinir

 btr-80a-tni.jpg

BTR-80 adalah pengangkut personel lapis baja beroda 8 x 8 yang dirancang dan diproduksi oleh Rusia. Produksi pertama dimulai pada tahun 1986, untuk menggantikan versi-versi sebelumnya, seperti BTR-60 dan BTR-70. Rusia merancang BTR-80 berdasarkan BTR-70. Kendaraan ini menggunakan mesin diesel V-8 turbo 260-hp.

Di indonesia BTR-80 sudah masuk jajaran Korps Marinir TNI AL sejak tahun 2000 dengan mengakusisi 12 unit BTR-80A. Kendaraan baja tersebut bertugas dengan Detasemen Kavaleri di dalam Brigade Marinir I. TNI AL mempersenjatai BTR-80 dengan meriam otomatis 2A72 kaliber 30 mm dan mitraliur PKT kaliber 7.62 mm. BTR-80 juga merupakan cikal bakal lahirnya APC Anoa produksi PT. Pindad.

Karakteristik umum BTR-80A

  • Awak : 10 personel
  • Panjang : 7,65 meter
  • Lebar : 2,90 meter
  • Tinggi : 2,35 meter
  • Berat : 13.6 ton
  • Senjata utama : KPVT 14.5mm
  • Senjata pelengkap : PKT 7.62mm
  • Mesin : Diesel V8 UTD-20 ( 260 hp )
  • Suspensi Roda 8×8
  • Kecepatan : 80 km/jam, dalam air 9 km/jam
  • Tenaga : 19 hp/ton

Hovercraft TNI AL

 

Kelebihan Hovercraft adalah saat pendaratan tidak terpengaruh oleh jenis pantai. sehingga kapal ini tidak memerlukan sekoci untuk mendarat, bahkan bisa melaju di laut, darat dan rawa. Kapal hovercraft bisa digunakan untuk pendaratan di daerah-daerah terpencil di indonesia seperti di Indonesia bagian timur.

hovercraft-tni.jpg
hovercraft.jpg

Spesifikasi

  • Daya Angkut : 20 Penumpang dan 2 Awak ( 2 ton barang )
  • Kecepatan max : 35 knot atau 64,62km/jam
  • Waktu jelajah max : 10 jam
  • Jarak tempuh max : 450 Km
  • Kapasitas tangki : 700 Liter
  • Panjang : 13 m
  • Lebar : 5,9 m
  • Tinggi : 3,7 m ( beroperasi ) dan 3,2m ( tak beroperasi )
  • Panjang kabin penumpang : 5,6 m
  • Lebar kabin penumpang : 2,8 m




Kapal Selam Andalan :
  • nanggala.jpgKRI Nanggala

  • kri-cakra.jpgKRI Tjakra

Sumber data:

 

  • VIVA News
  • @2014 INDOMILITER:PERSENJATAAN DAN ALUTSISTA
  • WIKIPEDIA
  •  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar