@Beberapa Alutsista Canggih Milik TNI @
Tank Leopard 2 Revolution

Main Battle Tank Leopard 2 Revolution
Tank Leopard 2 Revolution adalah jenis Tank kelas berat ( Main Battle Tank ) yang merupakan salah satu varian terbaru dari Leopar 2 hasil pengembangan dari varian Tank Leopard 2A4. Tank Leopard Revolution merupakan hasil garapan pabrik senjata berat Rheinmetall, Jerman, yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2010, dan menurut military-today.com sering juga disebut sebagai Leopard 2A4 Evolution. Leopard 2A4 sendiri adalah salah satu varian Leopard 2 yang paling banyak diproduksi dan dipakai dibanyak negara dalam jumlah banyak.
Dari segi tampilan, memang ada perbedaan antara Leopard 2A4 dengan Leopard Revolution. Yang menonjol adalah perbedaan pada kubah meriamnya. Varian Revolution memiliki kubah meriam yang sisinya bersudut miring dan tajam, sementara Leopad 2A4 kubahnya masih berbentuk kotak. Untuk kemampuan bertempur kedua varian ini pun berbeda. Untuk Leopard 2A4 yang dikembangkan di tahun 1980an berangkat dari konsep peperangan era itu yaitu perang terbuka melawan Blok Timur Uni Soviet di medan terbuka. Sementara Leopard Revolution sebagai generasi tahun 2000 dirancang untuk meladeni peperangan yang pada praktiknya justru paling banyak dijalani negara-negara Barat saat ini yaitu perang gerilya dan perang kota.
Pengembangan paling nyata pada Leopard Revolution adalah pada perangkat proteksinya, yang menggunakan lapisan komposit Advanced Modular Armor Protection ( AMAP ). Lapisan pelindung ini terdiri atas materi nanokeramik serta titanium dan baja alloy, yang diklaim memberikan kemampuan perlindungan yang jauh lebih baik. Karena sifatnya yang modular alias bisa dibongkar pasang, pengguna bisa memilih variasi kemampuan proteksi sesuai kebutuhan, seperti untuk menangkal granat berpeluncur roket ( RPG ) atau untuk peledak improvisasi ( IED ). Dengan sifat modularnya itu pula, apabila ada lapisan proteksi rusak karena dihajar serangan musuh, perangkat itu bisa dibongkar untuk diganti baru. Dengan tambahan lapisan proteksi itu bobot Tank Leopard Revolution bertambah menjadi lebih kurang 60 ton, dibandingkan varian 2A4 yang sekitar 57 ton.
Untuk persenjataan, Leopard Revolution menggunakan senjata utama meriam yang sama dengan 2A4 yaitu meriam L44 smoothbore kaliber 120 mm. Meriam ini bisa menggunakan semua varian peluru standar NATO, dan tanknya mampu membekal 42 butir peluru. 15 peluru dalam kondisi siap tembak tersimpan dikubah meriam, sementara sisanya tersimpan di bagian dalam bodi. Untuk tambahan daya gempur dan bela diri ringan, Tank ini juga dilengkapi senapan mesin berat kaliber 12,7 mm yang dioperasikan secara otomatis menggunakan remote control sehingga awak tank tak perlu nongol keluar untuk mengoperasikannya. Sepucuk senapan mesin kaliber 7,62 juga terpasang sejajar dengan meriam.
Data teknis Leopard 2 Revolution
- Masuk tugas : 2010
- Awak : 4 orang ( komandan, pengemudi, juru tembak, juru muat peluru )
- Bobot : 60 ton
- Panjang keseluruhan : 9,7 meter
- Panjang bodi : 7,7 meter
- Lebar : 3,7 meter
- Tinggi : 2,5 meter
- Meriam : 120 mm smoothbore
- Senapan mesin : 1 x 12,7 mm, 1 x 7,62 mm
- Pengaturan sudut tinggi tembak : -9 hingga 20 derajat
- Sudut putar meriam : 360 derajat
- Mesin : MTU MB-837 Ka501 diesel turbocharge, 1.500 tenaga kuda
- Jarak jangkau operasi : 500 km
Kemampuan jelajah medan :
- Halangan vertikal : 1,15 meter
- Parit : 3 meter
- Kemampuan masuk air spontan : 1 meter
- Kemampuan masuk air dengan tambahan perangkat : 4 meter
RPP Bengpuspal AD : Ranpur Produk Indonesia
Ini adalah ranpur ketiga yang telah diproduksi Bengpuspal AD, yang pertama pada tahun 1982 meluncur Ranpur Ahmad Yani yang telah mendapat predikat " Battle Proven " karena telah beroperasi di Timor timur, dan yang kedua adalah ranpur Nanggala yang juga dikirim ke medan operasi di Aceh menghadapi separatis GAM.
Ranpur ini telah diuji lapangan untuk mengejar kemampuan jelajah dinamis dan dirancang berdasarkan permintaan TNI akan kendaraan tempur yang taktis buat mengangkut pasukan ke medan operasi. Karena tidak adanya respon lanjut dari TNI, maka prototipe rantis ini seperti hilang infomasi lanjutnya.

- Awak : 10 pasukan
- Panjang : 4.715 mm
- Lebar : 2.045 mm
- Tinggi : 2.390 mm
- Berat kotor : 4.000 kg
- Berat kosong : 3.000 kg
- Kapasitas Tangki : 90 Liter
- Kecepatan : 80 km/jam
- Jarak jelajah : lebih 400 km
- Mesin : Isuzu 4JB IT Diesel Turbo Charge, 4 silinder
LVT 7A1 : Tank Amphibi TNI AL
Tank LVT 7A1 mulai memperkuat Korps marinir TNI AL pada tanggal 7 Desember 2009, yang merupakan program hibah 35 unit dari korea selatan, 25 unit sisanya masih terkendala oleh perijinan dari amerika selaku produsen asli tank ini. Tank LVT 7A1 merupakan tank buatan tahun 1983 dan khusus untuk yang akan didatangkan ke indonesia telah mendapatkan Over haul dari pihak Korea selatan, dalam paket hibah tersebut pihak korea selatan juga menyertakan suku cadang untuk perawatan selama 20 tahun kedepan, tetapi untuk persenjataannya korea selatan tidak menyertakanya dalam hibah, sehingga TNI menggandeng PT PINDAD untuk mempersenjatai Tank tersebut.


- Pabrik : FMC Corp. ( BAE Systems Land and Armanet ) USA
- Panjang : 7,99 m
- Lebar : 3,27 m
- Tinggi : 3,26 m
- Berat Tempur : 23,9 ton
- Awak : 3 kru 21 pasukan
- Mesin : Cummins VT-400 daya 400 HP
- Kecepatan jelajah : 43 km/jam
- Kecepatan renang : 12 km/jam
- Kapasitas BBM : 647 liter
- Jarak jelajah : 480 km
- Senjata : SMB kaliber 12,7 mm atau AGL kaliber 40 mm produksi Pindad
MLRS ASTROS II: Rudal Artileri TNI AD

Artillery Saturation Rocket System atau lebih dikenal dengan sebutan ASTROS II adalah sistem peluncur roket multi-laras atau MLRS ( Multiple Launch Rocket System ) yang diproduksi oleh perusahaan Avibras, Brasil. Sistem ini mampu menembakkan roket dengan kaliber 127 mm sampai 300 mm. Astros II dikembangkan dengan basis kendaraan Tectran VBT-2028 6x6 yang memiliki mobilitas tinggi pada berbagai kondisi medan. Astros II biasanya dikelompokkan dalam baterai artileri yang terdiri dari 13 kendaraan diantaranya.
- 6 unit kendaraan peluncur roket
- 6 unit truk pembawa roket
- 1 unit kendaraan yang dilengkapi radar dan system kontrol penembakan
ASTROS II memiliki beberapa varian diantaranya :
- SS-30. Dengan kemampuan menampung muatan roket sebanyak 32 unit dengan kaliber 127 mm, jangkauan tembak 9 km sampai 30 km.
- SS-40. Dengan muatan 16 unit roket dengan kaliber 180 mm, jangkauan tembak 15 km sampai 35 km.
- SS-60. Dengan muatan roket sebanyak 4 unit kaliber 300 mm, jangkauan tembak 20 km hingga 60 km.
- SS-80. Dengan muatan 4 unit roket kaliber 300 mm, jangkauan tembak 22 km hingga 90 km.
- SS-150. Dengan muatan 4 unit roket kaliber 300 mm, jangkauan tembak 29 km sampai 150 km.
- AV-300 MT. Khusus untuk meluncurkan rudal jelajah dengan daya jangkau 300 km (dalam tahap pengembangan)

MLRS ASTROS II milik TNI AD
- Bobot : 10.000 kg
- Panjang : 7 meter
AIM-9 Sidewinder: Rudal pertempuran Udara

F-5E Tiger II : Buru Sergap Skadron 14 TNI AU



- Awak: 1 orang (F-5E), 2 orang (F-5F)
- Panjang: 14.45 m
- Bentang sayap: 8.13 m
- Luas sayap: 17.28 m²
- Tinggi: 4.08 m
- Berat Kosong: 4.349 kg
- Max takeoff weight: 11.187 kg
- Mesin: 2× General Electric J85-GE-21B turbojet
- Daya dorong: 3,500 lbf (15.5 kN) per mesin
- Daya dorong dengan afterburner: Masing-masing 5,000 lbf (22.2 kN)
- Kapasitas tangki internal: 2,563 L
- Kapasitas tangki eksternal: 1,040 L per tanki, mampu membawa hingga 3 tanki
- Kecepatan maksimum: 1,060 mph, 1,700 km/jam, mach 1.6
- Jangkauan: 870 mi, 1,405 km
- Jangkauan maksimum: 2,310 mi, 3,700 km
- Ketinggian maksimum: 51,800 ft (15,800 m)
- Kecepatan menanjak: 34,400 ft/min (175 m/detik)
- Gun: 2× 20 mm (0.787 in) Pontiac M39A2 cannons in the nose, 280 rounds/gun
- Hardpoints: 2× wing-tip AAM launch rails, 4× under-wing & 1× under-fuselage pylon stations holding up to 7,000 lb (3,200 kg) of payload
- Rockets:
2x LAU-61/LAU-68 rocket pods (each with 19x /7x Hydra 70 mm rockets, respectively)
2x LAU-5003 rocket pods (each with 19x CRV7 70 mm rockets)
2x LAU-10 rocket pods (each with 4x Zuni 127 mm rockets)
2x Matra rocket pods (each with 18x SNEB 68 mm rockets) - Rudal :
Air to Air:
4× AIM-9 Sidewinders atau 4× AIM-120 AMRAAMs
Udara ke darat :
2× AGM-65 Mavericks

Sukhoi SU-30MK : Pesawat Tempur TNI AU
Sukhoi Su-30 ( kode NATO : Flanker-C ) adalah pesawat tempur yang dikembangkan oleh Sukhoi Rusia pada tahun 1996. Pesawat ini adalah pesawat tempur multi-peran, yang efektif dipakai sebagai pesawat serang darat. Pesawat ini bisa dibandingan dengan F/A-18E/F Super Hornet dan F-15E Strike Eagle Amerika Serikat . Pesawat ini adalah pengembangan dari Su-27 ( flanker B ).
Indonesia ( TNI-AU ) mulai menggunakan keluarga Sukhoi pada tahun 2003 setelah batalnya kontrak pembelian 12 unit Su-30KI pada 1996 . Kontrak tahun 2003 mencakup pembelian 2unit Sukhoi-27 SK dan 2 unit Sukhoi-30 MK senilai 192 juta dolar AS tanpa paket senjata.
Indonesia ( TNI-AU ) mulai menggunakan keluarga Sukhoi pada tahun 2003 setelah batalnya kontrak pembelian 12 unit Su-30KI pada 1996 . Kontrak tahun 2003 mencakup pembelian 2unit Sukhoi-27 SK dan 2 unit Sukhoi-30 MK senilai 192 juta dolar AS tanpa paket senjata.

DATA DAN KARAKTERISTIK
- Kru: 2
- Lebar sayap: 14.7 m
- Tinggi: 6.36 m
- Luas sayap: 62.0 m²
- Bobot kosong: 17,700 kg
- Bobot terisi: 24,900 kg
- Bobot maksimum lepas landas: 34,500 kg
- Mesin: 2× AL-31FL low-bypass turbofans
- Dorongan kering: 7,600 kgf masing-masing Dorongan dengan pembakar lanjut: 12,500 kgf masing-masing Kinerja
- Laju maksimum: Mach 2.0 (2,120 km/h, 1,320 mph)
- Jarak jangkau: 3,000 km at altitude
- Batas tertinggi servis: 17,300m
- Laju panjat: 230 m/s
- Beban sayap: 401 kg/m²
- Dorongan/berat: 1.0
- Guns: 1 × GSh-30-1 gun (30 mm caliber, 150 rounds)
- AAMs: 6 × R-27ER1 (AA-10C), 2 × R-27ET1 (AA-10D), 6 × R-73E (AA-11), 6 × R-77 RVV-AE (AA-12)
- ASMs: 6 × Kh-31P/Kh-31A anti- radar missiles, 6 × Kh-29T/L laser guided missiles, 2 × Kh-59ME
- Aerial bombs: 6 × KAB 500KR, 3 × KAB-1500KR, 8 × FAB-500T, 28 × OFAB-250-270
PESAWAT HAWK 100/200 TNI AU

Pada thn 1980 negara kita memiliki pesawat Hawk MK-53,yang merupakan pesawat latih yang juga bisa dijadikan pesawat tempur,hingga kini Hawk 53 msh memperkuat tni au yang masuk skuadron 15 lanud Iswahyudi,Madiun.
Menjelang thn 90'an tni kembali membeli pesawat Hawk series yang memeliki kemampuan lebih canggih dibanding serie sbelumnya,pesawat ini adalah Hawk 100/200 yang khusus pesawat yang dipesan tni diberi nama Hawk 109/209.tak tanggung tanggung tni membeli 24 unit,dan ditambah lagi 16 unit,jadi total smuanya tni memiliki 40 unit pesawat Hawk 100/200 yang pada saat itu msh jarang angktan perang negara lain memiliki jumlah sebanyak itu.
Setelah kedatanganya di tanah air pesawat ini kemudian disebar di Skadron 1 Pontianak mengganti pesawat OV-10 Bronco dan Skadron 12 Pekanbaru,menggantikan pesawat A-4 Skyhawk.

Hawk 100/200 pernah terjun langsung dalam operasi di indonesia diantaranya:
- Saat pasca lepasnya Timtim.Saat itu,TNI-AU menggelar satu flight (4 pesawat) Hawk 100/200 di Kupang,NTT.Pada satu kesempatan pilot TNI-AU yang sedang melakukan patroli tempur diperintahkan mencegat sebuah sasaran tak dikenal.Singkat cerita,setelah dikejar diketahui sasaran tak dikenal itu adalah F-18 Hornet.Bahkan dalam aksi dogfight dan kejar-kejaran itu,pilot TNI-AU sempat mengunci (lock-on) jet asal negara tetangga itu.Jika saja perintah tembak dikeluarkan,niscaya Hornet malang itu akan hancur lebur.
- Saat penggelaran Darurat Militer di Aceh tahun 2003.Hawk 100/200 asal skadron 12 diperintahkan memberikan air cover terhadap flight Hercules yang akan menerjunkan pasukan.Selain itu,flight Hawk juga memberikan air cover terhadap operasi amfibi yang digelar marinir.Dalam semua misi ini,semuanya berlangsung sukses.
Pesawat CN-235 "Tetuka"

CN-235 versi militer
Pesawat CN-235 merupakan pesawat primadona dari industri pesawat terbang dalam negeri karna kehadiran pesawat ini sangat banyak diminati oleh negara lain seperti Amerika, Thailand, Turki, Afrika selatan, dll.
Beberapa varian yang diproduksi oleh PT.Dirgantara Indonesia diantaranya :
- CN-235-10
- CN-235-110
- CN-235-220
- CN-235 MPA
- CN235-330 Phoenix
- Kru: 2 pilot
- Kapasitas: sampai 45 penumpang
- Panjang: 21.40 m
- Bentang sayap: 25.81 m
- Tinggi: 8.18 m
- Area sayap: 59.1 m²
- Berat Kosong: 9,800 kg
- Berat Isi: 15,500 kg
- Maksimum take off: 15,100 kg
- Tenaga Penggerak: 2 x General Electric CT79 C turboprops, 1,395kW
- Kecepatan Maksimum: 509 km/jam
- Jarak: 796 km
- Daya Menanjak: 542 m/min
Perkuat Kemaritiman, Indonesia Butuh 12 Kapal Selam
Ini demi melindungi aset-aset dan melindungi kedaulatan negara.
ddd
Rabu, 5 November 2014, 18:16 Eko Priliawito, Rohimat Nurbaya

Kapal TNI AL
Untuk memperkuat poros kemaritiman, Indonesia membutuhkan 12 kapal selam untuk menjaga teritorial perairan laut. Kepala Staf Angkata Laut (KSAL), Laksamana Marsetio mengatakan, Indonesia sudah saatnya menjadi negara yang benar-benar kuat dalam bidang kemaritiman.
Karena itu, Indonesia harus memiliki kekuatan untuk mengamankan laut yang besar dan melindungi aset-aset demi melindungi kedaulatan negara.
"Visi maritim pemerintah harus menjadi negara dengan kekuatan maritim yang besar," kata Marsetio saat acara pameran internasional produk-produk industri pertahanan Indo Defence di JI expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu 5 November 2014.
Disampaikan Marsetio, saat ini Indonesia baru membeli tiga kapal selam dari Korea Selatan untuk memperkuat poros kemaritiman. Kata dia, dua kapal selam dibangun di Korea Selatan dan satu lagi dibangun di PT PAL, Banyuwangi, Jawa Timur.
"Segitu masih kurang dong. Contoh kita punya kapal selam dua, beli lagi tiga. Rencana 12 buah, jadi masih kurang 7. Frigate minimum kita 16, tapi kita baru 4, semuanya masih kurang," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, visi misi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla adalah memajukan poros kemaritiman. Target paling utama adalah menangani masalah ilegal fishing, sehingga membutuhkan pengamanan yang ekstra ketat di perairan Indonesia. Terutama di perbatasan. (ita)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar