Jumat, 12 Desember 2014

52 Tank Leopard Tiba, TNI Makin Kuat No 1 ASEAN

Militer Indonesia - Pada 17 Oktober 2014, digelar diskusi “Satu Dasawarsa Kebijakan Pertahanan dan Komitmen Revitalisasi Alutsista” di bilangan Cikini. Salah seorang analisis, yaitu Begi R Sutanto dari Universitas Pertahanan, menyatakan bahwa perkembangan industri alutsista Indonesia berjalan cukup signifikan.

Perkembangan industri alutsista Indonesia berjalan cukup signifikan.Ket.Foto:Barisan squadron Pesawat Sukhoi Terbaru siap mengawal udara NKRI.

Perkembangan perusahaan alutsista, seperti Pindad dan Len Industri, selama sepuluh tahun terakhir pun dinilai cukup menjanjikan. “Sudah cukup banyak berjalan. Dan harapan besar untuk melanjutkan mimpi-mimpi, seperti yang dilakukan oleh negara-negara besar seperti Amerika. Ini mimpi yang harusnya bisa dilakukan dan dijalankan oleh pemerintahan selanjutnya,” ujar Begi yang dikutip Blog Militer Indonesia dari Inilah.com. Hasil produksi dari perusahaan-perusahaan pemroduksi alutsista ini sudah banyak dilirik negara-negara Eropa, seperti Turki.

Analis lainnya, Pambudidoyo, menambahkan selama masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum ada perkembangan besar di sisi alutsista. Selain, tahap kemajuan dasar saja. Analis yang akrab dipanggil Ipang memberi poin 7 bagi SBY dalam menata alutsista Indonesia selama pemerintahannya.

"Jika berbicara nilai, pembangunan alutsista SBY berada dinilai angka 7. Karena selama ini kita sendiri tidak punya catatan dasar terkait kemajuan alutsista tanah air," ujar Pambudidoyo. Walaupun begitu, konsep yang dibuat pemerintahan SBY sudah baik, hanya pelaksanaannya yang tidak berjalan baik. "Kalau berbicara konsep, SBY sudah bagus tapi pelaksanaanya yang tidak ada," pungkasnya.




 

Pada 14 November, VOA Indonesia melaporkan bahwa Menhan Indonesia, Ryamizard Ryacudu, optimis produsen alutsista buatan dalam negeri ramai 3 tahun lagi. Ini disampaikannya sewaktu mengunjungi PT Pindad belum lama ini.

Ia menyampaikan bahwa PT Pindad harus mampu memproduksi senjata sesuai perkembangan. Hal ini lantaran peralatan modern nan canggih sangat dibutuhkan menjaga kedaulatan negara. Saat ini, kendaraan tempur yang dipakai militer Indonesia antara lain: panser Anoa, Komodo, dan Badak.

Menhan optimis produsen alutsista buatan dalam negeri ramai 3 tahun lagi.
Karyawan PT Pindad - VOAindonesia/Teja Wulan.

“(Kualitas produk Pindad) Maju pesat. Alutsista TNI permintaan baru sesuai dengan visi misinya mandiri. Kita diusahakan untuk semuanya mandiri, walaupun belum 100 persen. Mungkin kalau 100 persen, satu, dua, atau tiga tahun lagi lah ya. Pemerintahan baru Pak Jokowi sangat memperhatikan (alutsista) ini. Kemungkinan kita ajukan dana untuk kemajuan (alutsista) ini, kita harapkan bisa diberikan," ujarnya, yang dikutip Blog Militer Indonesia dari voaindonesia (14/11).

Jenderal Gatot Nurmantyo selaku Kepala Staf Angkatan Darat menyampaikan bahwa TNI butuh 200 unit lebih alutsista produksi PT Pindad. Ia menilai pasukan yang memakai kendaraan atau alat tempur produksi PT Pindad bisa bersaing dengan negara-negara lain.

“Bicara soal kebutuhan semuanya memang telah terpenuhi. Tapi, kita kan bicara soal mengikuti perkembangan alutsista. Pemenuhan alutsista itu tidak bisa dengan tahapan-tahapan, tetapi langsung loncatan karena teknologi kan berkembang terus. Jadi kita mengambil yang terbaru, terbaik, dan sudah teruji di medan pertempuran," ujarnya.

Sena Maulana selaku juru bicara PT Pindad mengatakan jika perusahaan mereka tengah meningkatkan kualitas dan kuantitas produk alutsista. Mereka menargetkan pada 2023 bisa menjadi produsen alutsista handal dan terkemuka se-Asia.

“Kita telah melaksanakan peningkatan kemampuan produksi dan kemampuan desain serta kapasitas produksi sudah direncanakan tiga tahun. Jadi per 2015, 2019, dan 2023 itu visi Pindad tahun 2023 kita akan menjadi industri alutsista terkemuka di Asia. Karena kan setiap tahun desain-desain atau memang kebutuhan dari TNI itu di-review kembali," pungkasnya.
 
 
Ket.Foto : Kapal Serbu Trimaran (KRI Klewang)Bersenjata Laser dan Rudal canggih buatan Indonesia (PT Pal).
Ket.Foto:Panser Anoa yang bisa menyelam bak amphibi(dua alam) produksi PT.PINDAD,dalam negeri,Indonesia.
 
 
alutsista Indonesia tidak kalah juga dengan negara tetangga," kata Ryamizard di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, yang Blog Militer Indonesia kutip dari Viva (5/11).
Menhan Ryamizard Ryacudu menyatakan bahwa alutsista Indonesia tidak kalah dengan negara tetangga.

Salah satu buktinya, Ryamizard mengungkapkan bahwa sepekan terakhir ini personel TNI berhasil menangkap lima kapal asing yang masuk ke perairan Indonesia secara ilegal. "Itu kan ada yang nyelonong, ada yang tidak sengaja kan gitu. Mudah-mudahan tidak ada lagi lah. Tapi bagus lah sudah ketangkep," ucapnya.

Sebagaimana diketahui, seminggu ini, KRI TNI AL berhasil menangkap lima kapal asing yang masuk ke perairan Indonesia. Lima di antaranya adalah KM Sudita 11, KM Cahaya Baru, dan tiga buah kapal asing yang diawaki warga negara Vietnam (KG 90433 TS. ATS 006, KG 94366 TS. ATS 005, dan KG 94266 TS. ATS 012) yang melanggar di perairan Indonesia.

Kelima kapal yang tertangkap melakukan pelanggaran wilayah perairan Indonesia, yang melakukan pelanggaran dan tidak dilengkapi dokumen sah tersebut, selanjutnya dikawal menuju PangkalanTNI AL terdekat guna proses pemeriksaan lebih lanjut.
 
Peringkat Kepemilikan Alutsista Darat di Asia Tenggara per 2015
 
Peringkat Kepemilikan Alutsista Darat di Asia Tenggara per 2015
Peringkat Kepemilikan Alutsista Darat di Asia Tenggara per 2015 disusun untuk Military Defense Capability Index (MDCI) 2015. MDCI adalah indeks kapabilitas pertahanan militer berdasarkan kemampuan negara-negara asing memproyeksikan kekuatannya ke wilayah Nusantara. MDCI disusun oleh partisipasi independen swadaya rakyat Indonesia: kampusmiliter.com, dengan alamat publikasi di kampusmiliter.wordpress.com dan kampusmiliter.blogspot.com.
Peringkat Kepemilikan Alutsista Darat di Asia Tenggara per 2015 disusun dengan tahapan sebagai berikut:
  1. Kategorisasi Kepemilikan Alutsista di Asia Tenggara per 2015
  2. Peringkat Kepemilikan Alutsista Darat, Laut, dan Udara di Asia Tenggara per 2015

Besar Besaran Semua Matra Baik Tni Ad Tni Al Maupun Tni Au MenerimaKet.Foto : Tank Leopard in action.
Dalam Latgab Tersebut Para Prajurit TNI Melakoni SkenarioKet.Foto:Tank Amphibi Marinir TNI AL dan marinir saat Latgab TNI Situbondo.
Skenario Latihan Diawali Dengan Pendaratan Amfibi Marinir Untuk

Foto Ujian Pertama Tank M-113 (Gavin) Alutsista Terbaru TNI


Garuda Militer



Garuda MiliterKetFoto: Tank Scorpion dan Gavin M 113 milik TNI AD saat Latgab Situbondo.
TNI AL Dapat Kapal BaruKet; .FotoKRI KRI Baru TNI AL buatan PT PAL dalam negeri atau luar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar